Rabu, 25 April 2012

Tentang Disfungsi ereksi atau impotens

Tentang  Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa Inggris: erectile dysfunction) adalah ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau mempertahankan ereksi. Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi. Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:

  • Cedera Diabetes melitus

  • Sklerosis multiple

  • Stroke

  • Obat-obatan

  • Alkohol

  • Penyakit tulang belakang bagian bawah

  • Pembedahan rektum atau prostat.

  • Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang banyak mengonsumsi obat-obatan).


Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:

  • Anti-hipertensi

  • Anti-psikosa

  • Anti-depresi

  • Obat penenang

  • Simetidin

  • Litium

  • Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron. Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).


Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:

  • Depresi

  • Kecemasan

  • Perasaan bersalah

  • Perasaan takut akan keintiman

  • Kebimbangan tentang jenis kelamin.

  • Gejala: Penderita tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi.


Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit. Untuk membedakan penyebab fisik atau psikis, dapat dilihat dari ereksi tidur yang biasanya dijumpai pula saat bangun pagi/morning erection. jika saat penderita masih mengalami morning erction, berarti impotensinya disebabkan oleh masalah psikis dan sebaliknya, jika penderita tidak mengalami morning erection maka penyebab impotensinya adalah masalah fisik. Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:

  • Pemeriksaan darah lengkap

  • Pemeriksaan gula darah untuk diabetes

  • Pemeriksaan kadar TSH

  • USG penis.


Pencegahan dan pengobatan Disfungsi ereksi atau impotens dapat dilakukan dengan mengkonsumsi trica jus

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...